Selasa, 11 November 2014

Sajak-sajak Wulan Indah

 
1

Apakah kalian pernah merasakan
Rasa cinta yang tak pernah tersampaikan
Rasa cinta yang sebenarnya ada
Tapi tak nyata, meskipun di depan mata kita
Rasa cinta yang hanya bayang-bayang semu semata
Tak pernah sekalipun melihat wajah atau mendengar suaranya
Yang ada hanyalah FATAMORGANA
Pernahkah kau merasa?
Ketika kau dicinta seseorang
Tapi kau tak tahu tampang orang itu
Meraskan cinta hanya ilusi diri semata
Selalu dicinta tapi dengan kata-kata

2
Entah 

Entahlah darimana dia datang
Menawarkan setengah harga dari sisa penjualannya
Senja yang setengah baya terasa ikut meringkih
Dalam iringan langkah sang penjual
Dalam pandangan yang sayu penuh sesalan
Mengisyaratkan tanda bahwa Gadis kecil digubuknya sudah bertandang menantinya pulang
Langkah demi langkah
Seluruh mata memandangnya
Mungkin ingin berkata sesuatu, mungkin pula bertanya
Pintupun segera dibuka 
Keluh kesah mereka ceritakan di depan lilin yang sehabis isya’ habis pula sinarnya

3
"Puisi seorang ibu untuk anaknya"

Terkadang di tengah malam, aku terjaga di pembaringan, dan memperhatikan wajah polos nya, yang sedang terlelap dalam mimpi damainya.
Sempat terlintas di benak, jika aku tak kan terbangun dari tidurku lagi di esok hari, tau kah dia bagaimana perasaanku ini tentang dia dihatiku?
Jika tak 'kan ada lagi hari esok, akankah dia tau betapa aku menyayangi nya?
Dan apabila waktu ku di bumi telah usai, dan dia mesti menapaki hari2 tanpa aku, apakah kasih yg telah kuberikan, akan cukup? lalu... aku berjanji pada diri sendiri... setiap hari aku akan mengatakan padanya;
Seberapa berartinya Dia untuk Ku.

4
"Puisi untuk ibuku tercinta (I love u mam)"

Air mata, luka, amarah, selalu aku ciptakan, namun beliau selalu dengan senang hati mendekapku, memelukku ketika aku rapuh, memberikan apapun saat aku butuh. kasih sayangmu lebih dr apa yg aku tau,
Suatu hari kelak sosok itu akan pergi meninggalkan aku. Lalu, siapa yg akan melindungiku lg saat aku dlm bahaya? Siapa yg akan memberikan senyum nya ketika aku sedang menangis? Siapa yg akan menguatkan aku ketika aku terjatuh?
Apakah mungkin kelak aku bs menjadi wanita setegar dan sekuat beliau? Siapa yg akan mengajari aku ketika sosok itu telah Engkau bahagiakan disisimu Tuhan???
IBU... IBU aku sangat mencintaimu, aku sangat menyayangimu. Sungguh kau wanita terhebat yang pernah aku temui. Kau berikan aku makan saat aku lapar, meskipun kau juga merasa sangat lapar Kau rela berbagi selimut untukku, dan membiarkan dirimu terasuki dinginnya malam
Ibu.... Kelak jika kita berpisah, apakah kau akan tetap mengingatku?? Apakah ibu masih ingat dengan wajahku?
Tatapanmu padaku menyampaikan bahwa "Ada doa dalam setiap nafas, darah, dan keringat ibu, untukmu nak"

5
Hari ini, malam ini, lewat hati ini
Meski tiada sekeping cinta
Kesedihan, keresahan, dan kegelisahan
Menyatu untuk suatu masa
Malam ini langit meneteskan hujannya
Seakan merasakan kepedihan hati
Tanganku menengadah merasakan butiran-butiran air yang turun dari perut bumi
Dan awanpun memandangku amat sengit, seraya terbesit kebencian
Bulanpun tertawa, melihat mimpi yang terdampar
Seketika harapanku melayang tak bertahta
Di bahtera alam semesta
Cinta yang semegah bintang malam
Tak lebih indah dari penghianatan
Yang membumbung terbawa angin
Kabut tebal kian menipis
Hanyutkan sebuah mimpi
Akan kenangan yang terbuang
Meninggalkan seberkas kisah suram tertulis di buku lusuh termakan zaman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan kalimat yang sopan