Tidak ada suatu negara dan klub
olahraga yang memiliki atlet handal dan berprestasi jika tidak memiliki sistem
regenerasi yang baik. Hal itu semakin terlihat nyata ketika beberapa tahun belakangan akademi sepakbola ternama milik klub semacam Arsenal dan MU mulai mengembangkan
sayap dan mendirikan akademi sepakbolanya di negara-negara Asia dan Afrika.
(Arya 'ndut' Duta Kusuma) |
Indonesia dan Cina bisa
mendominasi persaingan cabang olahraga bulu tangkis di tingkat dunia karena
memiliki sistem regenerasi yang baik sejak atlet pada usia dini. Denmar,
Belanda, India dan Inggris mulai menyodok dan menggoyahkan dominasi dua negara
itu melalui pembinaan usia dininya. Pada dekade terakhir Taiwan dan Malaysia
juga mengikuti langkah mereka. Lantas mengapa tim sepakbola negeri ini sepertinya
masih berjalan di tempat?
Alex
Ferguson pernah mengkritik model akademi Arsenal. Arsenal dianggapnya tidak
menerapkan model Akademi sejati karena sering mengimpor pemain asing meski hal
itu dilakukan pada saat mereka (red. Pemain) masih berusia dini dan mendidiknya
sampai mereka benar-benar matang dan siap menjadi pemain profesional. Kritik yang
disampaikan Ferguson lebih karena dia merasa khawatir para pemain lokal (red. Britania
Raya) lama-kelamaan akan tersingkir.
Meski
bernada negatif, pernyataan Ferguson jelas mengindikasikan bahwa potensi para
pemain dari berbagai negara di belahan dunia ini sebenarnya tersebar secara
merata. Jika Belanda yang hanya memiliki kurang lebih 17 warga negara mampu
membangun tim nasional sepakbola mereka dengan baik, bukankah jumlah warga
negara Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan mereka?
(Team) |
Masih
tercatat sebagai pemain U 13 di klub Putra Mayong Jepara (Puma), pemain yang
biasa dipanggil dengan sebutan Ndut itu sudah beberapa kali menoreh prestasi
mengesankan bersama Timnya. Secara pribadi kualitas permainan Ndut memang layak
untuk mendapatkan perhatian dari para pemandu bakat. Meski gaya bermainnya
menyerupai Andrea Pirlo, kemampuan mengolah bola dengan kaki kiri yang
dimilikinya akan mengingatkan kita dengan gaya bermain James Rodriguez yang
menjadi rekrutan anyar di klub sebesar Real Madrid tahun ini (2014).
(Di bawah asuhan Coach Bambang) |
(bersama Tim PSSAI pada saat mengikuti Borneo Cup Malaysia) |
(Juara 3 dalam Borneo Cup Malaysia 2014) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar dengan kalimat yang sopan