Siapa yang tidak tahu Google? Para pengguna internet di dunia
pasti mengetahui salah satu mesin pencari yang paling diminati itu.
Tidak hanya selalu berusaha melakukan terobosan dalam dunia
teknologi, rupanya Google juga melakukan terobosan yang bisa dibilang sangat berani
dalam mengurus ladang bisnisnya. Penjahat merupakan musuh bagi polisi, tetapi
bagi Google ungkapan itu tidak berlaku. Seperti ingin mengatakan ‘Penjahat
adalah sahabat terbaik petugas keamanan’, Google justru merekrut banyak peretas
untuk melindungi sistemnya.
Salah satu peretas yang direkrut Google adalah Parisa Tabriz. Perempuan
berdarah campuran Iran-Amerika itu yang menjuluki dirinya sendiri sebagai Princes Security. Gelar pribadi itu pula
yang kemudian dia gunakan sebagai nama jabatan yang disandangnya. Parisa berpendapat
gelar Information Security Enginer
terdengar sangat membosankan.
Parisa hadir sebagai sosok yang unik karena selain seorang
wanita, dia juga memimpin 30 ahli yang tersebar di seantero AS dan Eropa. Berangkat
dari profesi yang sekarang dijalani pula Parisa bisa bicara bahwa tidak
selamanya Hacker berperilaku buruk.
Keputusan Google merekrut Parisa dan para hacker lainnya
mengingatkan kita pada buku karya Gede Prama yang berjudul ‘Inovasi atau Mati’! (asw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar dengan kalimat yang sopan